I. Komponen Sistem Utama
Kompresor Sekrup: Jantung dari sistem. Mengkompres gas refrigeran bersuhu rendah dan bertekanan rendah menjadi gas bersuhu tinggi dan bertekanan tinggi.
Kondensor: Gas refrigeran bertekanan tinggi dan bersuhu tinggi melepaskan panas di sini, mengembun menjadi cairan.
Perangkat Penyekat (Katup Ekspansi/Tabung Kapiler): Mengurangi tekanan dan suhu refrigeran cair bertekanan tinggi, mengubahnya menjadi campuran gas-cair bersuhu rendah dan bertekanan rendah.
Evaporator: Refrigeran cair menguap di sini, menyerap panas, sehingga menurunkan suhu media yang didinginkan (udara atau air).
Penerima Cairan / Pemisah Oli (untuk jenis injeksi oli): Memisahkan oli pelumas dan menyimpan kelebihan refrigeran.
II. Langkah-Langkah Siklus Kerja (Menggunakan Kompresor Sekrup Injeksi Oli sebagai Contoh)
(1) Proses Kompresi
Uap refrigeran bersuhu rendah dan bertekanan rendah (misalnya, R134a, Amonia, R22) masuk ke port hisap kompresor dari evaporator.
Melalui rotasi yang saling mengunci dari rotor jantan dan betina, gas secara bertahap dikompresi di dalam volume antar-lobus:
Volume terus berkurang (rasio volumetrik tipikal 2.5–5.0).
Tekanan dan suhu naik tajam (suhu pelepasan dapat mencapai 70–100°C).
Peran Injeksi Oli: Oli secara bersamaan diinjeksikan untuk penyegelan, pendinginan, dan pelumasan.
(2) Pelepasan & Pemisahan Oli
Campuran gas refrigeran dan oli bersuhu tinggi dan bertekanan tinggi masuk ke Pemisah Oli:
Oli pelumas dipisahkan (efisiensi pemisahan >99.9%) dan kembali ke kompresor.
Gas refrigeran bertekanan tinggi murni mengalir ke kondensor.
(3) Proses Kondensasi
Refrigeran gas bersuhu tinggi dan bertekanan tinggi di kondensor:
Melepaskan panas melalui pendinginan udara atau air.
Secara bertahap mengembun menjadi refrigeran cair bertekanan tinggi (misalnya, suhu kondensasi R134a sekitar 40–50°C).
(4) Ekspansi Penyekatan
Refrigeran cair bertekanan tinggi mengalir melalui Katup Ekspansi (Katup Ekspansi Termal / Katup Ekspansi Elektronik):
Tekanan turun tajam (misalnya, dari 15 bar menjadi 4 bar).
Suhu turun ke suhu penguapan (misalnya, -10°C).
Menjadi campuran gas-cair dua fase bersuhu rendah dan bertekanan rendah.
(5) Penguapan & Penyerapan Panas
Campuran dua fase masuk ke evaporator:
Refrigeran menyerap panas dari media sekitarnya (air atau udara dingin) dan menguap.
Mengeluarkan air dingin (misalnya, 7°C) atau udara dingin.
Akhirnya menjadi gas jenuh bersuhu rendah dan bertekanan rendah, masuk kembali ke kompresor untuk menyelesaikan siklus.
✅ Prinsip Penting: Penyerapan panas di Evaporator → Penolakan panas di Kondensor, mencapai transfer panas dari zona bersuhu rendah (Evaporator) ke zona bersuhu tinggi (Kondensor).
III. Keunggulan Inti dari Refrigerasi Kompresi Sekrup
Kemampuan Kompresi Berkelanjutan:
Tidak ada katup hisap/pelepasan memastikan aliran gas yang lancar dan tidak berdenyut.
Ideal untuk aplikasi pendinginan berkapasitas tinggi (kisaran kapasitas tipikal 100–3000 kW).
Operasi Beban Variabel yang Sangat Efisien:
Kontrol Kapasitas Katup Geser: Memungkinkan modulasi kapasitas pendinginan tanpa langkah (10–100%), beradaptasi sempurna dengan beban yang bervariasi.
Kontrol Drive Kecepatan Variabel (VFD): Lebih lanjut mengoptimalkan efisiensi di bawah kondisi beban parsial.
Toleransi terhadap Liquid Slugging & Kompresi Basah:
Desain celah rotor memungkinkan sejumlah kecil refrigeran cair masuk tanpa menyebabkan kerusakan (tidak seperti kompresor bolak-balik yang menderita liquid slugging).
Getaran Rendah & Keandalan Tinggi:
Penyeimbangan dinamis rotor yang sangat baik menghasilkan getaran yang jauh lebih rendah daripada kompresor piston, menghilangkan kebutuhan akan fondasi yang kompleks.
Cocok untuk lingkungan yang sensitif (rumah sakit, laboratorium).
I. Komponen Sistem Utama
Kompresor Sekrup: Jantung dari sistem. Mengkompres gas refrigeran bersuhu rendah dan bertekanan rendah menjadi gas bersuhu tinggi dan bertekanan tinggi.
Kondensor: Gas refrigeran bertekanan tinggi dan bersuhu tinggi melepaskan panas di sini, mengembun menjadi cairan.
Perangkat Penyekat (Katup Ekspansi/Tabung Kapiler): Mengurangi tekanan dan suhu refrigeran cair bertekanan tinggi, mengubahnya menjadi campuran gas-cair bersuhu rendah dan bertekanan rendah.
Evaporator: Refrigeran cair menguap di sini, menyerap panas, sehingga menurunkan suhu media yang didinginkan (udara atau air).
Penerima Cairan / Pemisah Oli (untuk jenis injeksi oli): Memisahkan oli pelumas dan menyimpan kelebihan refrigeran.
II. Langkah-Langkah Siklus Kerja (Menggunakan Kompresor Sekrup Injeksi Oli sebagai Contoh)
(1) Proses Kompresi
Uap refrigeran bersuhu rendah dan bertekanan rendah (misalnya, R134a, Amonia, R22) masuk ke port hisap kompresor dari evaporator.
Melalui rotasi yang saling mengunci dari rotor jantan dan betina, gas secara bertahap dikompresi di dalam volume antar-lobus:
Volume terus berkurang (rasio volumetrik tipikal 2.5–5.0).
Tekanan dan suhu naik tajam (suhu pelepasan dapat mencapai 70–100°C).
Peran Injeksi Oli: Oli secara bersamaan diinjeksikan untuk penyegelan, pendinginan, dan pelumasan.
(2) Pelepasan & Pemisahan Oli
Campuran gas refrigeran dan oli bersuhu tinggi dan bertekanan tinggi masuk ke Pemisah Oli:
Oli pelumas dipisahkan (efisiensi pemisahan >99.9%) dan kembali ke kompresor.
Gas refrigeran bertekanan tinggi murni mengalir ke kondensor.
(3) Proses Kondensasi
Refrigeran gas bersuhu tinggi dan bertekanan tinggi di kondensor:
Melepaskan panas melalui pendinginan udara atau air.
Secara bertahap mengembun menjadi refrigeran cair bertekanan tinggi (misalnya, suhu kondensasi R134a sekitar 40–50°C).
(4) Ekspansi Penyekatan
Refrigeran cair bertekanan tinggi mengalir melalui Katup Ekspansi (Katup Ekspansi Termal / Katup Ekspansi Elektronik):
Tekanan turun tajam (misalnya, dari 15 bar menjadi 4 bar).
Suhu turun ke suhu penguapan (misalnya, -10°C).
Menjadi campuran gas-cair dua fase bersuhu rendah dan bertekanan rendah.
(5) Penguapan & Penyerapan Panas
Campuran dua fase masuk ke evaporator:
Refrigeran menyerap panas dari media sekitarnya (air atau udara dingin) dan menguap.
Mengeluarkan air dingin (misalnya, 7°C) atau udara dingin.
Akhirnya menjadi gas jenuh bersuhu rendah dan bertekanan rendah, masuk kembali ke kompresor untuk menyelesaikan siklus.
✅ Prinsip Penting: Penyerapan panas di Evaporator → Penolakan panas di Kondensor, mencapai transfer panas dari zona bersuhu rendah (Evaporator) ke zona bersuhu tinggi (Kondensor).
III. Keunggulan Inti dari Refrigerasi Kompresi Sekrup
Kemampuan Kompresi Berkelanjutan:
Tidak ada katup hisap/pelepasan memastikan aliran gas yang lancar dan tidak berdenyut.
Ideal untuk aplikasi pendinginan berkapasitas tinggi (kisaran kapasitas tipikal 100–3000 kW).
Operasi Beban Variabel yang Sangat Efisien:
Kontrol Kapasitas Katup Geser: Memungkinkan modulasi kapasitas pendinginan tanpa langkah (10–100%), beradaptasi sempurna dengan beban yang bervariasi.
Kontrol Drive Kecepatan Variabel (VFD): Lebih lanjut mengoptimalkan efisiensi di bawah kondisi beban parsial.
Toleransi terhadap Liquid Slugging & Kompresi Basah:
Desain celah rotor memungkinkan sejumlah kecil refrigeran cair masuk tanpa menyebabkan kerusakan (tidak seperti kompresor bolak-balik yang menderita liquid slugging).
Getaran Rendah & Keandalan Tinggi:
Penyeimbangan dinamis rotor yang sangat baik menghasilkan getaran yang jauh lebih rendah daripada kompresor piston, menghilangkan kebutuhan akan fondasi yang kompleks.
Cocok untuk lingkungan yang sensitif (rumah sakit, laboratorium).